Pande Pada Jaman Bali Kuno
Kelompok atau komunitas Pande di Bali telah jelas eksistensinya sebelum jaman Bali Kuno, tetapi mereka tidak membentuk klan atau warga ataupun soroh seperti pada jaman Bali Madya, yang meliputi kurun waktu abad XIII s/d abad XIV. Jaman Bali Madya berakhir dengan jatuhnya kekuasaan kerajaan yang terpusat di gelgel sebagai akibat pembrontakan Patih Agung Maruti pada tahun 1685 M.
Kendatipun belum terhimpun dalam warga atau soroh, pekerjaan memande dikerjakan secara turun temurun oleh Pande saja. Mereka pada umumnya mendapatkan perlakuan istimewa dari para raja, misalnya dibebaskan dari beberapa jenis pajak, karena kemuliaan hasil karya mereka yang sangat diperlukan oleh raja dan seluruh masyarakat.
Profesi memande dan komunitas Pande telah muncul dalam: 1. Prasasti Trunyan A1, bertahun 813 S (Saka). Selanjutnya keberadaan komunitas Pande bertebaran jumlahnya pada berbagai prasasti yang dikeluarkan oleh raja-raja yang berlainan dalam kurun waktu yang membentang selama tiga abad pemerintahan raja-raja Bali Kuno, seperti yang termuat dalam beberapa prasati, antara lain dalam: Prasasti bebetin AI, tahun 818 S, Prasasti Trunyan B, tahun 833 S, Prasasti Pengotan AI, tahun 847 S, Prasasti Batuaya, tahun 855 S, Prasasti Sembiran AII, tahun 897 S, Prasasti Buahan A, tahun 916 S, Prasasti Batuan, tahun 944 S, Prasasti Bulian A, tahun 1103 S, Prasasti Kehen C, tahun 1126 S, Prasasti Tamblingan A, tahun 1306 S, Prasasti Tuluk Biyu, tahun 1306 S, Prasasti Tamblingan B, tahun 1320 S.
Dalam Prasasti yang di Pura Endek di tepi danau Tamblingan yang ditemukan pada tahun 2002 yang lalu, tersebut pula bukti-bukti eksistensi Pande di Bali, yang melengkapi bukti-bukti historis yang telah kemukakan diatas.
Sumber :
PANDE TAMBLINGAN
Tirtha Yatra Napak Tilas Pande Jaman Bali Kuno
Sebagai bekal peserta tirtha yatra ke Situs Pande Tamblingan tanggal 16 Agustus 2004
Oleh:
Made Kembar Kerepun (alm)
PANDE TAMBLINGAN
Tirtha Yatra Napak Tilas Pande Jaman Bali Kuno
Sebagai bekal peserta tirtha yatra ke Situs Pande Tamblingan tanggal 16 Agustus 2004
Oleh:
Made Kembar Kerepun (alm)
No comments:
Post a Comment